Sabtu, 17 Desember 2011

TUGAS TI TENTANG SIG DAN INDERAJA


 Budidaya ikan diperlukan sebagai salah satu usaha untuk mempertahankan keberadaan ikan dengan cara memperhatikan berbagai aspek salah satunya mengetahui daerah yang potensi sebagai lokasi budidaya ikan. Berdasarkan analisis kesesuaian dengan memanfaatkan sistem informasi geografis (SIG) dan di golongkan menjadi 3 kelas yaitu sangat sesuai, cukup sesuai dan tidak sesuai, dan pulau kambuno tergolong kelas cukup sesuai.
Data yang diambil berdasarkan penempatan stasiun pada lokasi penelitian untuk budidaya ikan kerapu dengan model keramba jaring apung meliputi berbagai parameter untuk kesesuaian lokasi yakni gelombang, kedalaman, pasang surut, arus, kecerahan, salinitas, suhu, DO, dan derajat keasaman (pH). Pengukuran dilakukan pada sampel air di permukaan dan pada kedalaman 5 meter.
Langkah-langkah analisis data SIG yaitu:
1.      Melakukan digitasi terhadap hasil scanning dari peta rupa bumi Indonesia wilayah Sinjai dan sekitarnya
2.      Melakukan interpolasi terhadap parameter fisika dan kimia
3.      Melakukan topologi yakni penyusunan atau pemasukan semua data atributt berupa data kriteria, nilai, skor, dan tingkat kesesuaian ke dalam masing-masing parameter yang ada
4.      Melakukan permodelan yang meliputi overlay dengan perintah union terhadap setiap theme peta tematik yang sudah dalam buk data spasial dan lengkap dengan atributnya
5.      Melakukan skoring dengan menjumlahkan semua skor untuk masing-masing parameter, kemudian melakukan evaluasi kesesuaian lokasi penempatan KJA untuk ikan kerapu dilakukan setelah pembobotan dan mendapatkan skor akhir dimana kelas kesesuaian dibagi berdasarkan persamaan
6.      Melakukan pernyatuan (dissolve) terhadap atribut yang sama di dalam theme objek yang sama yakni theme hasil overlay yang sudah dilengkapi dengan data atributnya sehingga menghasilkan peta kesesuaian lokasi KJA untuk budidaya ikan kerapu
7.      Menampilkan hasil analisis kesesuaian lokasi dalam bentuk peta dengan mengikuti kaidah kartografi.
Suhu sesuai untuk lokasi budidaya dan merupakan parameter yang menjadi faktor pembatas dalam usaha budidaya ikan kerapu dikepulauan sembilan. Arus untuk stasiun 1-7 serta 9 dan 10 sesuai sedangkan untuk stasiun 8 tidak sesuai. Kecerahan sesuai untuk lokasi budidaya kecuali di lokasi 5 karena kedalaman hanya 4 meter. Salinitas di Kepulauan Sembilan sesuai untuk penempatan budidaya budidaya ikan kerapu dengan menggunakan keramba jaring apung. Kisaran derajat (pH) pada lokasi penelitian tidak sesuai untuk dijadikan lokasi budidaya ikan kerapu dalam keramba jaring apung. Kandungan padatan tersuspensi pada stasiun 2 dan 9 sangat sesuai, stasiun1,3,4,5,6,7,8,10 cukup sesuai. Kandungan bahan organik total pada semua penelitian tidak sesuai untuk lokasi budidaya KJA. Kandungan nitrit pada semua stasiun cukup sesuai untuk KJA disebabkan oleh rendahnya kandungan nitrit pada semua stasiun adalah karena jarak lokasi penelitian yang jauh dari daratan. Utnuk analisis sampel fosfat cukup tinggi pada stasiun 7, makan kandungan fosfat pada keseluruhan stasiun pada lokasi penelitian termasuk dalam kategori cukup sesuai. Konsentrasi DO dikategorikan sangat sesuai. Kedalaman di Kepulauan Sembilan bervariasi. Untuk perubahan pasang surut terukur selama 39 jam dan lokasi cukup sesuai karena perbedaan pasang surut terletak pada kisaran 1-2 meter. Pengukuran gelombang menunjukkan sangat sesuai pada stasiun 2, 3, 9, dan 10. 
Berdasarkan hasil analisis spasial (overlay) melaui menu geoprocessing, maka diperoleh peta baru yakni peta kesesuaian lokasi untuk penempatan KJA dengan memanfaatkan SIG diperoleh hasil bahwa lokasi penelitian yang tergolong dalam kelas sangat sesuai  sekitar 0,777 Ha, cukup sesuai 8,796 Ha, dan yang tidak sesuai 3,249 Ha. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar perairan Pulai Kambuno tergolong dalam kelas cukup sesuai.
sumber  : http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/18308217226.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar